Monday, October 5, 2009

Senin, 05/10/2009 00:50 WIB

Pengaruh Inter dalam Keterpurukan Milan
Kris Fathoni W - detiksport


Reuters

Bergamo - Sekali lagi AC Milan tak kuasa menang. Deretan hasil tak mengesankan pun masih memanjang dan masalah yang diderita Milan ini diakui dipengaruhi Inter Milan yang jadi seteru sekota. Milan belum sembuh benar dari "luka" yang ditorehkan 'Nerazzuri'.

Di atas kertas Atalanta yang tim papan bawah bukan lawan setara untuk Milan. Tapi kenyataan bicara lain karena Atalanta berhasil menahan Milan 1-1 di giornata 7 Seri A.

"Kami tak senang dengan hasil imbang. Kami seharusnya menang. Di babak pertama kami bermain buruk dan kurang agresif, lebih baik di babak kedua dan bikin banyak peluang meski memang hanya melawan 10 pemain lawan," ucap Asisten Pelatih Milan Mauro Tassotti di Football Italia.

Milan kebobolan duluan lewat gol Simone Tiribocchi pada menit 21. 'Rossoneri' lantas unggul jumlah pemain usai Ivan Radovanovic dikartu merah enam menit sebelum jeda. Namun, Milan baru bisa menyamakan kedudukan lewat Ronaldinho tujuh menit sebelum bubaran.

"Tim melakukan apa yang harus dilakukan di babak kedua, tapi kami terlalu lama membuat gol. Jika saja tendangan (Alexandre) Pato berhasil masuk, kami mungkin bisa menang," keluh Tassotti yang menggantikan Leonardo bicara kepada pers.

Hasil lawan Atalanta ini bikin Milan cuma bisa menang dua kali dalam tujuh laga terakhir di seluruh kompetisi. Di empat laga terakhir, Pato cs bahkan tak pernah menang.

"Kami jelas punya masalah-masalah. Saya pikir sejauh ini tim kami sudah bermain bagus dalam dua partai," kata dia.

Deretan hasil buruk ini dinilai sebagai dampak berkelanjutan setelah Milan diluluhlantakkan Inter di giornata 2. Milan yang kala itu menjadi tuan rumah digasak tanpa ampun 0-4.

"Kekalahan besar di derby (lawan Inter) memang sudah memicu sebuah krisis. Tapi jangan lupa kami juga kehilangan sejumlah pemain dengan kualitas hebat dan bahkan musim lalu pun Milan tak terlalu dominan di Seri A," lugas Tassotti.

Milan saat ini menghuni posisi 11 klasemen Seri A dengan dua kali menang, tiga kali imbang dan dua kali kalah. Capaian tak memuaskan itu juga bikin posisi Leonardo dikabarkan telah berada di ujung tanduk.

Source : Reuters - Detik.com

DARI PRESIDEN KE PRESIDEN


Illustrasi Indonesia adalah negeri yang sarat peristiwa kocak-getir. Politik dan perilaku elit adalah satu perikehidupan di Indonesia yang sarat ironi. Kartunis Benny Rachmadi menangkap serba gejala dalam bidang politik dan tingkah para pelaku, lantas menggubahnya sebagai gambar-gambar kartun yang khas.

Karya buku ini adalah kumpulan kartun Benny yang pernah dimuat pada Tabloid Kontan. Tercakup dalam buku ini periode pemerintahan B.J Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagian gambar dalam buku ini tersaji dalam halaman berwarna sebagaimana tampilan awal di Kontan.

Benny Rachmadi adalah satu dari dua kartunis seri Lagak Jakarta. Bersama Mice, mereka berdua dikenal sebagai seniman yang jeli menggubah pahit-getir kehidupan bangsa Indonesia ke dalam kartun yang kocak. Buku ini adalah jilid pertama dari seri Dari Presiden ke Presiden I.

Keterangan

Penulis : Benny Rachmadi
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
Tahun Terbit : 2009
Berat Buku : 534 gram
Dimensi : 210 X 140 cm
Harga Toko : Rp. 80.000,-
Harga detikShop : Rp. 68.000,-

Source : Detik.com